Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2023

Istilah Teknis Pada Hydraulic System Alat Berat dan Simbolnya

Gambar
 Mengenal Istilah Teknis Pada Hydraulic System Alat Berat Dalam dunia alat berat istilah-istilah teknis pada hydraulic system sering digunakan untuk mempermudah dalam memahami cara kerja dari sebuah komponen hydraulic. Berikut ini beberapa istilah teknis yang umum dipakai pada sistem hidrolik alat berat yaitu : 1. Work Equipment Speed Work equipment speed adalah kecepatan gerak dari work equipment (attachement) pada alat berat yang ditentukan oleh banyaknya jumlah flow yang menuju actuator (actuator atau motor hidrolik) dan dapat digunakan sebagai indikator untuk mengetahui performa dari hydraulic pump, control valve dan actuator (faktor dari internal lingkage). Pengukuran dilakukan dalam satuan SECON (detik). 2. Hydraulic Drift Hydraulic drift adalah terjadi kondisi dari penurunan attachement hydraulic pada saat control valve dalam posisi netral dan tanpa digerakkan sama sekali, hail ini disebakan karena keausan berlebihan pada seal piston hydraulic cylinder atau pada spool-housing co

Fungsi Emergency Stop Pada Alat Berat : Type, Simbol & Diagramnya

Gambar
Macam-macam Type Emergency Switch Pada Alat Berat dan Mesin Industri A. EMERGENCY STOP Fungsi emergency stop adalah switch yang digunakan untuk memutus sumber arus listrik dari batteray menuju starting switch. Hal ini bertujuan mematikan mesin secara paksa apa bila terjadi kondisi emergency yang dapat berpotensi mengakibatkan kecelakaan atau kerusakan pada operator maupun pada mesin. Pada umumnya emergency stop di pasang pada lokasi yang mudah di akses oleh operator dan mekanik, yaitu di dalam atau di luar kabin operator dan di dekat engine room. 🚨 Simbol Emergency Stop   🚨  Prinsip Kerja Emergency Stop ➤ Posisi ON N.C (pull) Pada kondisi normal, arus utama dari X6 pin 3 akan terhubung dengan X6 pin 4 melewati kontaktor 21 dan 22 pada emergency stop. sedangkan kontaktor 13 dan 14 pada X6 pin 5 ground body terbuka. ➤ Posisi OFF N.O (push) Pada saat emergency stop di tekan maka kontaktor 21 dan 22 akan terputus sedangkan kontaktor 13 dan 14 akan terhubung ke X6 pin 5 menuju ke ground

Cara Setting Timming FIP & Adjust Valve Engine Pada Motor Grader 825A-2 Komatsu

Gambar
Cara Setting Timming FIP & Adjust Valve Engine Pada Motor Grader 825A-2 Komatsu 🚩 Kenapa Timming FIP harus di setting ? FIP harus di setting agar mendapatkan waktu timming injeksi yang tepat pada ruang bakar pada saat langkah explotion untuk menghasilkan power yang maksimal dan hasil pembakaran yang sempurna. Pada saat penggantian FIP baru. πŸ”° Berikut Ini Cara Menyesuaikan Waktu Injeksi Bahan Bakar Pompa FIP 1. Putar poros engkol 40ΒΊ - 50ΒΊ dengan arah berlawanan dari posisi titik mati atas kompresi silinder No.1. 2. Putar poros engkol ke arah normal untuk menyejajarkan penunjuk (2) secara akurat dengan garis “ 37ΒΊ I.J " pada peredam getar (1). 3. Lepaskan pipa injeksi bahan bakar (3) silinder No.1 4. Lepas delivery valve holder (4), cabut pegas (5) dan delivery valve (6) kemudian pasang delivery valve holder (4) lagi. 5. Setel sakelar start ke posisi ON. πŸ”Š Jangan menghidupkan mesin 6. Kendorkan baut pada lubang lonjong kopling laminasi, kemudian operasikan pompa pemancing

Closed Center Load Sensing System (CLSS) For Motor Grader 825A-2 Komatsu

Gambar
  Pengertian Closed Center Load Sensing System (CLSS) Pada Motor Grader 825A-2 Komatsu Closed Center Load System (CLSS) adalah suatu system hydroulic yang digunakan untuk menyuplay flow oli menuju ke setiap actuator dengan menyesuaikan karakter dan kebutuhan dari work equpment pressure  yang  bergantung pada besarnya beban kerja (load) yang dibutuhkan. Sehingga mampu meningkatkan peformance kerja dari mesin dan menurunkan konsumsi bahan bakar (fuel consumption). 🚩 Komponen Sistem CLSS terdiri dari : Variable displacement piston pump dengan servo valve Selector valve dengan fungsi propotional flow control  Reducing type pressure compensating valve 🚩 Keunggulan dalam penggunaan CLSS : A. Increase of Operating Performance 1. Speed work equipment tetap konstan dan tidak dipengaruhi oleh engine speed. 2. Speed Extension dan Retractio pada cylinder sama. 3. Excellent fine control pefromance. 4. Excellent control for compound operation. 5. Flow control to match each part of work equipment.

Fungsi Emergency Spool Transmision Grader 825A-2 Komatsu

Gambar
Fungsi dan Cara Kerja Emergency Spool Pada Transmisi Motor Grader 825A-2 Komatsu 🚩 Mengenal Emergency Spool  Emergency spool terletak menjadi satu dengan control valve transmisi pada unit motor grader 825A-2 komatsu. Spool ini terpasang pada setiap spool directional dan spool speed transmisi. 🚩  Fungsi Emergency Spool Emergency spool berfungsi apabila terjadi kerusakan pada sirkuit electrik system pada control valve transmisi dan membuat selenoid valve tidak bisa bekerja maka emergency spool dipasang sebagai opsi terakhir agar contol valve dapat bekerja secara manual guna untuk mengamankan unit pada posisi aman pada saat-saat emergency untuk proses repair selanjutnya. 🚩  Cara Kerja Emergency Spool 1. Saat Selenoid Valve Normal (Spool manual emergency pada posisi normal) Selenoid valve bekerja normal dan spool tetap tertahan pada posisinya. Oli dari spool direction dan speed ( 1 ) masuk ke port A , akan tetapi tertutup oleh selenoid valve ( 2 ) 2. Saat Selenoid Valve Abnormal A. Clut

Fungsi Inching Valve Pada GD 825A-2 Komatsu & Cara Kerjanya

Gambar
Fungsi Inching Valve Dengan Modulating Pada Motor Grader 825A-2 Komatsu Fungsi Inching valve dengan modulating adalah mekanisme pengontrol hydraulic yang digunakan untuk mengurangi kejutan pada saat pergerakan shifting awal pada transmisi motor grader 825A-2 komatsu. Incing pedal adalah mekanisme tuas yang digunakkan untuk mengontrol pergerakkan spool inching valve dari dalam kabin operator. Inching pedal berada di dalam kabin sebelah kiri bawah steering dan di gerakkan oleh operator menggunakan kaki.    🚩Struktur komponen pada inching valve : 🚩 Cara kerja inching valve dengan modulating valve :   1. Pada Saat Pedal Inching Tidak Digerakkan Pressure oli dari pompa hydraulic yang melewati port A dan B , kemudian menuju spool F & R sehingga oli juga mengalir ke clutch F & R . Pada saat pedal inching tidak digerakkan return spring pada pedal inching akan menekan valve spool ( 2 ) dan collar ( 3 ) ke arah kanan. Oli yang melewati orifice D kemudian mengisi chamber C sehin